Dirgahayu NU ke-102! Teruslah menebar Manfaat dan Menjadi Rahmat bagi Semesta.

HARLAH NU 2025

UPT BAHASA UNSIQ WONOSOBO – Nahdlatul Ulama (NU) merayakan harlah ke-102 dengan serangkaian kegiatan yang mengusung tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat”. Didirikan pada 31 Januari 1926 di Surabaya oleh KH Hasyim Asy’ari dan para kiai dari berbagai daerah, NU telah menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia. Untuk memperingati usia 102 tahun, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merilis logo peringatan harlah ke-102, yang menggabungkan dua elemen penting. Logo ini menjadi simbol peran aktif NU dalam memperjuangkan kesejahteraan umat, serta menguatkan pelayanan sosial di seluruh wilayah Indonesia. Rangkaian kegiatan harlah NU mencakup acara besar seperti Kongres Pendidikan NU dan Kongres Keluarga Maslahat NU, yang bertujuan memperkuat kontribusi NU dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan keluarga. Tema dan logo harlah ke-102 NU menegaskan komitmennya untuk terus berkhidmah bagi kemajuan bangsa.

SEJARAH

KH Hasyim Asy’ari mendirikan NU pada 17 Rajab 1344 atau 31 Januari 1926 di Surabaya. Organisasi ini didirikan dengan tujuan memperjuangkan kepentingan umat Islam di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan, serta mempertahankan ajaran ahlussunnah wal jama’ah. Nama “Nahdlatul Ulama” secara harfiah berarti “Kebangkitan Ulama”, yang mengisyaratkan tujuan organisasi untuk membangkitkan kesadaran umat Islam melalui pemahaman agama moderat dan berbasis ajaran Islam yang menganut tradisi ahlussunnah wal jama’ah. NU juga bertujuan memberdayakan umat, menjaga nilai-nilai keislaman, serta memperjuangkan keadilan sosial. Pada awal berdirinya, NU fokus pada pembentukan madrasah dan pesantren, serta pengajaran agama yang lebih sistematis. Saat itu, NU mendirikan berbagai lembaga pendidikan yang mendukung pengembangan Islam di Indonesia. Selain itu, NU juga berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui jalur politik dan sosial. Seiring berjalannya waktu, NU terus berkembang dan memperluas pengaruhnya, tidak hanya dalam dunia pendidikan, tetapi politik, ekonomi, dan kesejahteraan sosial umat Islam. Pada setiap peringatan harlah, NU merefleksikan komitmen dalam memperkuat peran umat Islam di Indonesia dan dunia, serta menjaga kesinambungan tradisi keilmuan.

SAMBUTAN UPT BAHASA UNSIQ WONOSOBO

Konstribusi Lembaga Pendidikan NU dalam hal ini UPT BAHASA UNSIQ Wonosobo selalu melakukan pengembangan Pendidikan dalam lingkup Bahasa untuk kemajuan Indonesia dan sebagai gerbang menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu usaha untuk menciptakan konsistensi dan keutuhan langka perjuangannya dalam bidang pendidikan ialah menegaskan arah dan meletakkan landasan dasar kebijakan pengembangan program pendidikan di lingkungan UPT BAHASA. Selain itu dalam sambutannya oleh Ketua UPT BAHASA UNSIQ Ibu Chairani Astina, M.Pd menyampaikan “UPT BAHASA UNSIQ membuat beberapa program unggulan dalam rangka mencetak kader-kader Mahasiswa yang bisa terjun di masyarakat untuk ikut langsung dalam memberikan edukasi dan pendidikan di bidang bahasa melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat, Kursus dan Pelatihan Bahasa Asing, dan lain sebagainya”. Selain itu ada hasil kajian yang menunjukkan bahwa UPT BAHASA UNSIQ tidak hanya berkontribusi dalam pendidikan berbasis bahasa, tetapi juga aktif dalam mendirikan lembaga pendidikan formal lainnya, melibatkan diri dalam pembentukan kurikulum nasional, dan mempromosikan nilai-nilai pluralisme serta nasionalisme dalam pendidikan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *