Duta Bahasa adalah ajang pemilihan figur generasi muda yang bertugas untuk mengampanyekan dan menyosialisasikan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Program Duta Bahasa telah menjadi kegiatan unggulan UPT Bahasa UNSIQ. Pada Hari 20 Juni 2024 telah terlaksana Pemilihan DUTA BAHASA UNSIQ 2024 yang berlangsung di Gedung Serbaguna Al A’la. Ajang pemilihan ini dimulai dengan melakukan beberapa tahapan seleksi mulai dari seleksi administrasi, interview, essay, beauty clinic, dan fashion show. Para peserta akan dinilai dari kecakapan berbahasa Indonesia, Inggris, Arab, wawasan kebangsaan, wawasan Ke Aswajaan dan wawasan Ke NSIQan hingga aspek etika selama mengikuti proses pemilihan.
Kepala Kepala UPT Bahasa UNSIQ Ibu Chairani Astina, M.Pd, menyebut bahwa “pemilihan duta bahasa ini menjadi forum dalam pencarian identitas generasi muda serta cara untuk mengembangkan sikap positif dalam berbahasa. Dengan mengusung tema berakhlaq Qur’ani, berjiwa humanis dan transformatif dengan berbahasa Internasional untuk mencapai tujuan UNSIQ mendunia dengan Al Qur’an”.
Dr. Mahfudz Junaedi, M.H sebagai Wakil Rektor 2 Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan, Keuangan dan Aset, Ke-Al-Qur’anan dan Ke-Aswajaan mengatakan pemilihan Duta Bahasa ditujukan untuk menciptakan generasi yang bisa menanamkan Trigatra Bangun Bahasa. Artinya, para Duta Bahasa berperan dalam mengajak generasi lainnya dalam melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing.
“Generasi muda diarahkan untuk mempertahankan budaya luhur, jati diri, dan identitasnya, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah, tetapi tetap berpikir terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, termasuk bahasa asing,” ucap Dr. Mahfudz Junaedi, M.H.
Di sisi lain, duta bahasa berperan dalam membantu peningkatan literasi masyarakat dan civitas akademika sesuai dengan program Merdeka Belajar
“Duta bahasa diharapkan mampu membuat pondasi dengan berbagai pihak, antara lain para pegiat bahasa dan LSM yang bergerak pada bidang kebahasaan, termasuk juga sekolah dalam rangka menggalang kekuatan untuk melaksanakan gerakan literasi,” ujar Dr. Mahfudz Junaedi, M.H.