Halal Bi Halal & Reopening Lingua Francafe

Keluarga besar UPT Bahasa UNSIQ bersama Tutor Matrikulasi Bahasa Asing beserta tamu undangan lainnya menghadiri acara Halal Bi Halal Idul Fitri 1444 H dan Reopening Lingua Francafe yang digelar di ruang Lingua Francafe: UPT Bahasa UNSIQ pada hari kamis tanggal 11 Mei 2023. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor satu UNSIQ Dr. KH. Ngarifin Shidiq, AH., M.Pd.I.

Acara dimulai sekitar pukul 09:00 WIB diawali dengan pebacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Fahmi Nuriyah Tami mahasiswa PBA kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala UPT Bahasa UNSIQ Chairani Astina, M.Pd. pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa acara Halal Bi Halal dan Reopening Lingua Francafe adalah salah satu bentuk merekatkan hubungan kekeluargaan UPT Bahasa UNSIQ dan menjadi awal pembukaan kembali Lingua Francafe setelah libur hari raya Idul Fitri. Selain itu Kepala UPT Bahasa UNSIQ menyampaikan terimakasih kepada semua tamu undangan yang telah menyempatkan hadir pada acara Halal Bi Halal dan Reopening Lingua Francafe.

Dr. KH. Ngarifin Shidiq, AH., M.Pd.I. dalam sambutannya juga menyampaikan terkait kebaikan diadakannya acara halal bihalal dan memberikan dukungannya pada UPT Bahasa UNSIQ untuk bisa lebih maju lagi dengan mengadakan event kebahasaan.

Setelah itu, acara dilanjutkan ceramah agama oleh K.H. Mustangin, Lc., MA. yang bertemakan “Bersyukur dan Mensyukuri”. Beliau menyampaiakan bahwa Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumudhin pernah menyebutkan, syukur itu tersusun dari tiga hal, yaitu ilmu, hal (keadaan), dan amal (perbuatan). Ilmunya ialah dengan menyadari bahwa kenikmatan yang diterimanya itu semata-mata dari Allah SWT. Keadaannya adalah menyatakan kegembiraan karena memperoleh kenikmatan. Amalnya adalah menunaikan sesuatu yang sudah pasti menjadi tujuan serta yang dicintai oleh Allah SWT yang memberi kenikmatan itu untuk dilaksanakan.

Syukur dalam bentuk amal berkaitan dengan amalan hati, anggota badan, dan lisan. Kaitannya dengan hati adalah sengaja berbuat kebajikan dan merahasiakanya kepada seluruh makhluk. Hubungannya dengan lisan adalah mengucapkan pujian, hamdalah, yakni mengucapkan “Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah). Kaitannya dengan anggota badan adalah mempergunaan kenikmatan itu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT, tidak mempergunakannya untuk berbuat maksiat.

Dengan demikian, nikmat harta disyukuri dengan menggunakan harta itu untuk kebaikan semata, sesuai dengan perintah Allah SWT, yakni untuk nafkah diri, keluarga, kerabat, dan kaum dhuafa dengan tetap mengeluarkan zakat, infak, dan sedekahnya. Termasuk syukur terhadap nikmat harta adalah mempersembahkan harta itu untuk jihad di jalan Allah atau menegakkan syi’ar Islam.

Acara tersebut berakhir dengan ditutup do’a bersama yang dipimpin oleh Dr. Lilik Rochmad Nurcholisho, Lc., MA. lalu dilanjutkan dengan saling meminta maaf dan ramah tamah serta bersama-sama menikmati sajian yang sudah disediakan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *